12.9.16

Tentang Temperatur Sensor

Temperatur sensor mutlak di pergunakan dalam pengendalian peralatan heating dan cooling..
contoh peralatan yang memerlukan temperatur sensor antara lain :
- catok rambut
- penanak nasi (magic com/magic jar/rice cooke)
- dispenser air galon
- penetas telur
- oven kue, setrika baju
- almari es / frezzer / coolkas / kulkas
- mesin mobil, truk, alat berat
- televisi, laptop, computer, amplifier
- oil heater, water heater
- food drying, penggorengan deep frying
- ruang pengering laundry
- ruang inkubasi adonan kue, inkubasi bayi
- peleburan logam
- alat pemanas bearing (terutama bearing berukuran besar)
- charger battery
- dll

dari beberapa contoh beberapa peralatan diatas, semuanya menggunakan temperatur sensor.
jenis temperatur sensor sangat banyak, tetapi hanya beberapa yang dipergunakan (biasanya karena alasan harga dan keakuratan)

Temperatur Sensor dibedakan berdasarkan prinsip kerjanya :
1. Temperatur Sensor Pemuaian
Jenis ini menggunakan prinsip pemuaian, dengan media gas, cairan ataupun logam, dan  dikenal dengan thermostat
penggunaan thermostat jenis ini bila peralatan tidak memerlukan kecepatan respon dan ketelitian temperatur yang tinggi, harga lebih murah dan instalasi sederhana

- Thermostat logam / bimetal
menggunakan 2 logam yang memiliki koefisien muai yang berbeda yang disatukan, yang akan melengkung sesuai temperatur yang mempengaruhinya karena perbedaan panjang muai logam


Temperatur Sensor Bimetal

Sensor temperatur bimetal digunakan dalam dispenser air minum, penanak nasi (magic com/jar/rice cooker), radiator dan mesin kendaraan (mobil, truk, dll)

Thermostat Dispenser
Thermostat Rice Cooker
Thermostat Setrika
Thermostart Air Radiator Mobil

- Thermostat Gas
menggunakan prinsip pemuaian gas, gas akan memuai bila terkena panas, besar muai tergantung jenis gas yang dipergunakan

Thermostat Penetas Telur
Thermostat Oven jenis Gas

- Thermostat jenis liquid
menggunakan prinsip pemuaian cairan, cairan akan memuai bila terkena panas, besar muai tergantung jenis cairan yang dipergunakan
biasanya dipergunakan untuk mengerakan peralatan control yang memerlukan daya  besar seperti valve / kran

Thermostat Liquid

2.Temperatur Sensor Resistansi / Hambatan Listrik
Jenis ini menggunakan prinsip hambatan listrik pada kawat konduktor, temperatur sensor ini biasa disebut thermistor
ada 2 jenis thermistor, NTC ( temp naik, resistansi turun) dan RTD/PTC (temp naik, resistansi naik)
nilai resistansi thermistor terhadap temperatur ada yang linear dan ada yang tidak tergantung meterial pembentukanya

- RTD linear :
seperti PTD pt100, pt1000, sensor berbahan dasar kawat platinum
( pt100 = resistansi 100 ohm pada temp 0 degC )
RTD pt100

- thermistor tidak linear
misal PTC & NTC 500 ohm, 1k, 5k, 10k, 100k
( NTC 100k = resistansi 100k ohm pada temp 25 degC )

thermistor NTC 22 ohm toleransi 5%


thermistor NTC 100k ohm toleransi 1%

thermistor PTC

3.Temperatur Sensor penghasil tegangan
Jenis ini menggunakan prinsip timbulnya teganggan listrik dari penyatuan logam yang berbeda, 2 buah logam yang berbeda akan menghasilkan listrik bila terkena panas, sensor ini biasa disebut thermocouple

thermocouple memiliki beberapa type antara lain E,J,K,M,N,T,B,S,R,W, dll , yang paling umum digunakan type  J,K,T,E
type2 thermocouple dibedakan berdasar material paduanya

pengukuran temperatur dengan thermocouple memerlukan pembanding tegangan dengan thermocouple lain saat berada dalam temperatur 0 degC (cool junction), pengukuran tegangan tanpa dibandingkan dg cool junction, tidak akan menghasilkan pengukuran temperatur yang akurat

thermocoupke type K

thermocouple type K dengan housing

Perbandingan jenis temperatur sensor